koran.my.id
, JAKARTA – Deputi Ketua Menteri
Vietnam
Ho Duc Phoc berjumpa dengan Duta Besar untuk perdagangan
AS
Jamieson Greer di Washington setuju untuk memulai pembicaraan tentang perjanjian dagang yang saling menguntungkan.
Menurut kutipan dari Bloomberg pada hari Kamis, 10 April 2025, Phoc menyampaikan bahwa Vietnam berkeinginan untuk bekerjasama dengan lembaga-lembaga Amerika Serikat yang sesuai agar dapat mewujudkan hasil diskusi diantara Sekretaris Jenderal To Lam dan Presiden AS Donald Trump demi melanjuti pemeliharaan iklim kerja ekonomi dan perdagangan bilateral yang kondusif bersama AS.
“Langkah ini diambil demi keuntungan perusahaan dan penduduk dari kedua negeri,” katanya seperti dilaporkan pada hari Kamis (10/4/2025).
Phoc cepat menuju ibu kota Amerika Serikat pada Senin (7/4/2025) untuk menghadiri serangkaian pembicaraan akhir mendesak ketika negara Asia Tenggara tersebut berusaha memperoleh persetujuan guna meredam bea sebesar 46% yang diberlakukan oleh Trump dan sudah diundurkan selama 90 hari.
Selain itu, Vietnam menjadi salah satu negara pertama yang dipilih Trump lantaran menyatakan niatnya untuk berunding tentang tariff usai percakapan telepon di antara pimpinan AS dan Ketua Partai Komunis, To Lam.
Eksporir di Vietnam saat ini sedang mempertimbangkan hasil diskusi dan bergantung pada para pemimpin mereka agar bisa menemukan solusi atas krisis yang ada.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh menyebutkan bahwa Vietnam tengah memproses ketakutan Amerika Serikat terkait dengan penghalang non-tarif.
Dia juga mengulangi bahwa pihaknya bakal berusaha meningkatkan pembelian produk-produk dari Amerika Serikat, mencakup perlengkapan keamanan serta alutsista, sambil mempercepat proses pengiriman pesawat komersial yang sudah dijanjikan dalam kontrak.