koran.my.id
– Emas sudah sejak dulu menjadi opsi investasi yang memukau, khususnya untuk Moms yang berkeinginan menyimpan harta dalam jangka waktu panjang.
Akan tetapi, sangat penting untuk mengetahui kapan adalah waktu terbaik untuk membeli emas sehingga dapat mencapai keuntungan sebesar mungkin.
Harga emas biasanya berfluktuasi, jadi pengambilan keputusan untuk membeli haruslah hati-hati dan terencana dengan baik.
Berdasarkan informasi dari sejumlah referensi, berikut adalah saat-saat ideal untuk membeli emas.
1. Pantau Harga Emas pada Pasar Dunia
Harga emas terpengaruh oleh sejumlah elemen seperti situasi perekonomian global, aturan moneternya bank sentral, serta laju inflasi.
Apabila Moms memperhatikan perkembangan harga emas, dapat dilihat bahwa nilainya berfluktuasi seiring dengan pergantian situasi ekonomi dunia.
Umumnya, nilai emas cenderung meningkat ketika situasi perekonomian sedang goyah, misalnya pada masa terjadinya krisis finansial atau ketika ada ketidakjelasan politik di negeri-negera utama dunia.
Metode optimal untuk mengidentifikasi saat yang tepat untuk berinvestasi dalam emas adalah dengan melacak pergerakan harganya secara berkala.
Beberapa aplikasi dan platfom finansial menawarkan informasi harga emas dalam mode langsung. Apabila Moms mencatat bahwa harga emas tengah merosot atau tetap berada pada level bawah, ini mungkin saat ideal untuk melakukan pembelian.
2. Saat Inflasi Tinggi
Inflasi merupakan elemen lain yang berpengaruh pada pergerakan harga emas. Ketika laju inflasi meningkat, kemampuan pembelian mata uang akan merosot, sehingga banyak individu mengalihkan pilihan mereka kepada emas untuk melindungi nilai dari asetnya.
Oleh karena itu, harga emas kecenderungan naik ketika inflasi mengalami kenaikan.
Maka dari itu, ketika inflasi perlahan-lahan meningkat, biasanya merupakan momen ideal untuk berinvestasi dalam emas, lantaran harganya cenderung bertambah sejalan dengan waktu.
Moms pun dapat mengawasi keputusan bank sentral, misalnya Bank Indonesia ataupun Federal Reserve yang ada di AS.
Apabila kebijakan moneter condong ke arah yang berinflasi, misalnya dengan menurunkan tingkat suku bunga atau menerapkan kebijakan mencetak uang baru, maka harganya emas diperkirakan akan meningkat.
3. Jauhi Pembelian Saat Harga Emas Meningkat Drastis
Banyak investor baru tertarik untuk membeli emas saat harganya meningkat pesat, berharap bahwa harga akan tetap naik.
Akan tetapi, hal itu dapat menjadi sebuah kesalahan yang signifikan. Saat harga emas naik pesat, umumnya telah terlalu lambat bagi investor untuk memperoleh laba optimal dari transaksi mereka.
Justru, harga emas kemungkinan besar akan mengalami penurunan secara cepat dan berlanjut hingga mencapai level yang dianggap lebih masuk akal.
Maka dari itu, Moms harus tetap sabar dan jangan tergesa-gesa untuk berbelanja ketika harga sedang mengalami kenaikan yang cepat.
Sebaiknya menunda pembelian sampai harga menjadi lebih stabil atau mengalami penurunan yang sedikit.
4. Mengakumulasikan Emas secara Periodik
Satu metode efektif untuk mengoptimalkan laba dari investasi emas adalah dengan melakukan pembelian emas secara rutin, suatu pendekatan yang disebut rata-rata biaya dolar.
Menggunakan cara ini, Moms akan menabung untuk emas dengan menggelontorkan sejumlah uang tertentu secara berkala, seperti setiap bulan atau tiap tiga bulan sekali, terlepas dari pergerakan harganya pada saat tersebut.
Moms dapat menyeimbangkan biaya pembelian emas seiring berjalannya waktu dengan metode ini.
Oleh karena itu, apabila harga emas meningkat, Moms masih dapat melakukan pembelian, tapi bila harganya jatuh, Moms akan mampu mendapatkannya dalam jumlah lebih banyak menggunakan sejumlah uang yang sama.
Inilah metode terbaik untuk mengurangi dampak dari pergerakan harga emas yang sulit ditebak tersebut.
5. Ketika Keadaan Ekonomi Dunia Tak Menentu
Emas umumnya dikenal sebagai aset pelindung nilai atau safe haven, dimana harganya kecenderungan tetap stabil atau justru meningkat saat situasi ekonomi dunia sedang bergejolak.
Saat harga saham anjlok atau terjadi ketidakstabilan politik global, banyak pemegang modal berpindah ke logam mulia seperti emas sebagai cara melindungi aset mereka.
Maka, momen ideal untuk berinvestasi dalam emas adalah ketika perekonomian dunia mengindikasikan adanya gejala tidak stabil.
Sebagai contoh, pada masa pandem COVID-19, banyak individu menginvestasikan uang mereka dalam bentuk emas akibat ketidakstabilan ekonomi yang semakin bertambah di berbagai belahan dunia.
Harga emas juga naik pesat sepanjang masa itu. Apabila Moms mencermati gejala-gejala keresahan ekonomi, hal ini dapat menjadi petunjuk untuk mulai meningkatkan investasi dalam logam mulia tersebut.